Wednesday 22 November 2017

Miso Pekalongan


Miso bukanlah kosakata baru dalam dunia perkulineran saya. Dulu saat berpetualang di Kota Manna, Bengkulu Selatan miso adalah makanan favorit terutama saat hujan. Miso disana adalah makanan berkuah yang enak disantap saat panas, berisi bihun, suwiran ayam dan potongan hati ampela ayam yang sudah digoreng garing. Untuk menu yang lebih spesial biasanya ditambahkan dengan ceker ayam. 

Nah tahun 2016 lalu saya kembali bertemu dengan miso, tapi kali ini versi Kota Pekalongan. Diajak oleh para mitra petugas Sensus Ekonomi 2016 wilayah Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara saya nyicip Miso untuk pertama kalinya. Saat itu yang ada dalam pikiran saya ya Miso seperti di Bengkulu Selatan dulu. 

Ternyata Miso, makanan khas Kota Pekalongan yang hanya ada di daerah Krapyak ini, berbeda dengan yang ada dalam pikiran saya.

Miso Bu Maftukhah, Krapyak, Kota Pekalongan

Persamaannya hanya pada kuahnya, sama-sama kuah bening seperti bakso atau juga sop. Miso Pekalongan berisi remukan krupuk usek, mi kuning, tahu, indil alias pentol bakso, telur puyuh, dengkil alias tetelan tulang yang masih ada sedikit daging dan bintang utamanya adalah So. 

Di kampung halaman saya, Malang, So itu adalah daun melinjo. Tapi disini So itu adalah kulit melinjo yang berwarna merah itu. Kalau daun melinjo disebut tlotoh disini.

Trus gimana rasanya? 

Rasanya mirip mirip bakso sih, cuma ada sensasi pahit pahitnya dari si So tadi itu. Unik dan otentik. Kalau buat saya lebih nendang kalau dipenyetin Cabe Setan alias cabe rawit merah rebus. 

Warung miso yang saya dan teman-teman kantor datangi tadi adalah warung milik mitra petugas Sensus Ekonomi2016-Lanjutan. Bu Maftukhah namanya. Beliau buka warung kecil di rumahnya, daerah Krapyak sentral. Tadi lupa gak terlalu mengamati rumahnya ada di gang berapa, tapi tadi kami melewati Balai Kalongguh trus belok kanan di gang kecil yang masih muat untuk satu mobil. Kalau melihat alamat di web Balai Kalongguh sih di Jl. Jlamprang gang 8, Krapyak Kidul.

Untuk masalah harga, murah bangetttt. Dengan isi yang sepenuh ituu sampe perut rasanya juga kenyaaaang banget, miso semangkok cuma dihargai Rp. 7ribu saja. Murah banget kan? Beneran deh, kayaknya sih emang bener segitu harganya bukan karena yang datang kami rombongan dari kantor. Hehehe

Miso Pekalongan dimakan di siang bolong rame rame sama teman sekantor dan segelas Es Kolok Pisang khas Pekalongan,, manteebbb rek!!!!

Baca juga: Pecak Ikan Jalan Jawa

1 comment: