Tuesday 7 November 2017

Darahe Diapain?

Komunikasi produktif itu bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dalam kondisi apapun, termasuk di mobil saat perjalanan pulang dari dokter. Ya, hari ini anak ragil dijemput lebih awal dari sekolah karena kata Bu Guru nya dia muntah saat makan siang. Menurut cerita anak ragil tadi juga sempat mimisan lagi saat muntah. Akhirnya kita putuskan malam ini kita periksa ke dokter. 

Nah, di dokter dijelaskan tentang cara penanganan pertama kalau darah keluar dari hidung
alias mimisan. Dokter menjelaskan  dengan memeragakan langsung kepada anak ragil agar dia juga mengerti. Selain itu dokter juga memberi pesan jika sampai hari Kamis anak ragil masih demam disarankan untuk periksa darah ke laboratorium. Kami juga dibekali dengan surat rujukan ke laboratorium yang sudah kami pilih, CITO.

Anak mbarep yang selalu tertarik dengan hal-hal baru meminta surat rujukan itu untuk dia pegang. Sesampainya di mobil anak mbarep tiba-tiba bertanya, "Umi, darahe tadi diapain?".

Saya pun berusaha menjawab dengan jelas sambil memeragakan tentang penanganan pertama saat darah keluar dari hidung alias mimisan seperti yang dijelaskan Pak Dokter tadi. Kalau ada darah keluar dari hidung, ambil kain kasa trus dimasukkan ke hidung yang keluar darah tapi jangan terlalu dalam. Setelah itu hidung ditutup dengan dipencet pelan dua-duanya sambil kepala menunduk biar darahnya gak mengalir lagi. Oh iya jangan lupa hidung bagian atas diberi es atau ditempeli wadah air dingin. 

"Trus darahe diapain?, anak mbarep bertanya lagi. Saya pun menjawab, "Darahnya diusahakan biar gak mengalir lagi". 

"Iya, trus darahe diapain?", anak mbarep bertanya lagi dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya. Emosi saya pun jadi bertambah satu strip dari sebelumnya. Sepertinya saya sudah menjelaskan dengan cukup jelas tapi kok dia masih belum paham pikir saya. Pak bojo pun yang sedang nyetir juga ikut heran mendengarnya.

Tapi saya berusaha menenangkan diri lalu bertanya lagi, "Maaf yang Mas tanyakan darah apa Mas?".

Anak mbarep pun menjawab, "Ini darah yang sama Pak Dokter disuruh ke Cito. Darahe diapain?" 

Oooooalaaaah. Mungkin itu kata yang langsung bersamaan muncul di pikiran saya dan Pak Bojo. Ternyata anak mbarep bukan bertanya tentang darah mimisan tapi tentang cek darah. 

Astaghfirullah ternyata betapa penting peran komunimasi yang baik buat kita ya. Kalau saja saya tadi tidak mengulang dan memperjelas kembali pertanyaan yang dimaksud oleh anak mbarep, mungkin sampai di rumah kami masih terlibat dalam perdebatan tak jelas tentang 'Darahe diapain?'.
#harike6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#iippekalongan
#iipsemarang
#iipjawatengah

No comments:

Post a Comment